Kami menerima satu lagi kiriman email dari pembaca yang ingin dikenali sebagai kasih sahaja berkenaan dengan Novel dari penulis baru iaitu Emma Maizura dengan novelnya bertajuk “Tiada Noktah Cinta”
Yang menarik minat saya pada kulit buku novel ini ialah slogan katanya, “Cinta itu bukan jalinan dua hati tetapi paduan dua jiwa.” Sinopsis pada kulit buku belakang juga membuat saya teruja untuk mengetahui kisah yang ingin disampaikan.
Pada pandangan saya.....Pembukaan cerita agak perlahan atau ‘lembab’ ikut istilah kasar. Saya mula mendapat mood pembacaan selepas beberapa bab berlalu. Walaupun begitu, keseluruhan cerita menarik.
Cerita berkisar pada.... seorang Fitrah, gadis yang cekal dan berani menghadapi pelbagai dugaan tanpa insan2 tersayang disisi. Sikapnya yang yakin diri memungkinkan Fitrah mengharungi setiap masalah yang datang dengan redha tetapi tidak pasrah. Walau hidup bertemankan duka, tetapi tidak gentar menghadapi takdir yang diberi. Meskipun hati sarat dengan cinta, tidak sesekali dijaja untuk menerima belas simpati. Malah, jiwa yang luhur sering menjerat dirinya sendiri, tapi masih mampu menghadapi badai yang datang.
Kisah novel ini mambawa kita ke alam nyata masyarakat di sekeliling. Manusia lebih mudah untuk menuduh tanpa bukti nyata lagi kukuh. Tidak rela diri diaib tetapi merelakan orang lain diaibkan. Kita juga diajak mengintai bagaimana seseorang menguji ketabahan diri sendiri dengan setiap dugaan yang didatangkan. Bolehkah cinta dan kasih sayang meleraikan segala permasaalahan?
Cukupkah hanya dengan berbekalkan cinta untuk meraih kasih sayang? Apakah semudah itu untuk merelakan ikatan perkahwinan yang tidak pernah dirancang? Perlukah berkorban perasaan untuk tidak menyakiti hati insan2 yang dikasihi? Novel ini membawa kita menyelam ke alam perasaan yang pelbagai, antaranya…cinta, kasihsayang, suka, duka, benci, dendam, tabah, dan lain2.
“Sebagai hamba milik Allah, sebagai anak milik keluarga, malah sebagai insan yang patut menyayangi diri sendiri.” – petikan dari novel.
Bak makan nasi, ada yang suka berulam, ada juga yang tidak tinggal sambal belacan, pun ada yang mesti ada keduanya. Terpulanglah pada citarasa masing2 dalam menilai sesebuah karya. Pada saya, Emma Maizura berjaya mengusik perasaan saya dalam melayari novel pertamanya ini.
kasih
Terima kasih diucapkan kepada kasih diatas komen beliau. Bagaimana pula pendangan dan pendapat anda tentang novel ini?
Novelis
-
-
-
-
-
-
-
-
-
SAKITNYA TUH DI SINI - Bab 29 years ago
-
Setahun bersawang...10 years ago
-
-
-
Happy New Year13 years ago
-
SELAMAT TAHUN BARU 200816 years ago
-
Korea Oh Winter Sonata.....17 years ago
-
-
-
-
-
-
-
Labels
- Anis Ayuni (1)
- Novel Cinta (2)
- Perpisahan. (1)
- Pesta Buku Selangor (4)
- Pesta Buku. (4)
- Projek Kelab (1)
- SRI DIAH (1)
- thriller (1)
- ulasan peminat (1)
Search This Blog
Arkib Alaf21fc
-
▼
2006
(104)
-
▼
September
(18)
- Aktiviti berfaedah dibulan Ramadhan.
- Saling mengingati sempena Ramadhan
- Komen pembaca : Tiada Noktah Cinta, Emma Maizura
- Ramadhan yang dinanti..
- Novel Jauh Aisya Sofea, yang berwajah baru.
- Hati terpaut kerana "Budi"...
- Komen pembaca mengenai novel terbaru Sri Diah, Mah...
- Yg terselamat
- Makan tengah hari bersama Staff Karangkraf, Alaf21...
- Ulasan Novel - BADAI SEMALAM - Khadijah Hashim
- Ngeteh malam minggu..
- Ulasan Novel : DAKAPAN RINDU - Fatin Nabila
- Alahaii Kak Lina..
- Apa kata peserta selepas lawatan ke karangkraf dan...
- Lawatan seterusnya ke Alaf21, kami semakin teruja !
- EMEL dari KKSB
- Lawatan Ke Karangkraf, memang WORLD !!
- Pesta Buku Alaf 21 di Premis Shah Alam
-
▼
September
(18)
2 comments
Comment by Anonymous on 1:27 PM
citernya terlalu meleret2. finishing this book is quite a chore
Comment by Anonymous on 9:01 PM
i agree with you, it took me quite awhile too...but, we should also understand that this is her first published book. on the contra, she does had a good idea layout. hopefully she'll do better next.
Post a Comment